Ribuan warga Atinggola di Gorontalo Utara menggelar ritual mandi Safar.
"Mandi Safar merupakan ritual yang lazim dilakukan warga Gorontalo di daerah ini sejak puluhan tahun lalu, merupakan tradisi yang diturunkan kerajaan Atinggola di setiap awal bulan Safar, dalam penanggalan bulan Islam atau tahun Hijriyah," kata Bupati Indra Yasin, Rabu, yang juga putra asli Atinggola, Desa Ilomata.Menurut bupati, sejak tahun 2008 pemerintah daerah menggelar ritual mandi Safar menjadi ajang tahunan, yang dikemas dalam bentuk wisata budaya.
Menurut dia, tujuan utamanya untuk menarik sejumlah kunjungan dari dalam dan luar Provinsi Gorontalo.
Sehingga tak heran, kata dia, kegiatan ini sering diikuti warga dari daerah tetangga seperti Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Bupati mengatakan, ritual mandi safar yang dibanjiri ribuan masyarakat Atinggola dan Gorontalo Utara itu, didahului dengan doa syukur bersama di bantaran sungai Andagile, yaitu sungai terbesar di kecamatan tersebut. Kemudian masyarakat akan mandi bersama dari air percikan sungai.
Seluruh masyarakat harus mandi ataupun terkena air percikan sungai yang telah didoakan, sebagai rasa syukur dan mengharapkan berkah dari ALLAH. "Mandi di sungai ini dipercaya warga dapat menolak bala` dan mendatangkan rezeki," kata Bupati.
Saat ini, pemerintah daerah mengemas ritual mandi Safar menjadi wisata budaya, dengan harapan ajang tahunan tersebut mampu mempopulerkan daerah itu secara keseluruhan.
Apalagi pelaksanaannya juga difokuskan di Pantai Minango, salah satu ikon pariwisata di daerah itu.
Selain melakukan doa bersama dipandu para imam dan tokoh adat setempat, ribuan warga menggelar ritual mandi Safar dengan makan bersama dari berbagai menu olahan potensi sumber daya alam di daerah itu, seperti jagung, durian, sagu dan sajian menu menarik dengan cita rasa khas tradisional.
"Makan bersama dan berbaur dengan masyarakat tanpa sekat, merupakan ucapan syukur atas berkat yang diberikan bagi masyarakat dan daerah ini," Ungkap Bupati.
(Adat, Budaya, Ciri Khas, Tradisi, upacara adat, )
0 komentar:
Posting Komentar