Salah satu upacara tradisional dalam adat istiadat
kematian jawa adalah upacara Brobosan. Upacara Brobosan ini bertujuan untuk
menunjukkan penghormatan dari sanak keluarga kepada orang tua dan leluhur
mereka yang telah meninggal dunia. Upacara Brobosan diselenggarakan di halaman
rumah orang yang meninggal, sebelum dimakamkan, dan dipimpin oleh anggota
keluarga yang paling tua.Tradisi Brobosan dilangsungkan secara berurutan
sebagai berikut:
Tradisi Brobosan dilangsungkan secara berurutan sebagai
berikut:
1) peti mati dibawa keluar menuju ke halaman rumah dan dijunjung tinggi ke atas setelah upacara doa kematian selesai,
2) anak laki-laki tertua, anak perempuan, cucu laki-laki dan cucu perempuan, berjalan berurutan melewati peti mati yang berada di atas mereka (mrobos) selama tiga kali dan searah jarum jam,
3) urutan selalu diawali dari anak laki-laki tertua dan keluarga inti berada di urutan pertama; anak yang lebih muda beserta keluarganya mengikuti di belakang.
1) peti mati dibawa keluar menuju ke halaman rumah dan dijunjung tinggi ke atas setelah upacara doa kematian selesai,
2) anak laki-laki tertua, anak perempuan, cucu laki-laki dan cucu perempuan, berjalan berurutan melewati peti mati yang berada di atas mereka (mrobos) selama tiga kali dan searah jarum jam,
3) urutan selalu diawali dari anak laki-laki tertua dan keluarga inti berada di urutan pertama; anak yang lebih muda beserta keluarganya mengikuti di belakang.
Upacara tradisional ini menyimbolkan penghormatan sanak keluarga
yang masih hidup kepada orang tua dan leluhur mereka.
Menurut kepercayaan Jawa, setelah 1 tahun kematian, Arwah tersebut
sudah memasuki dunia abadi untuk selamanya. Untuk memasuki dunia abadi, arwah
harus menembuh jalan yang sangat panjang oleh sebab itu diadakan beberapa
upacara untuk menemani perjalanan sang arwah.
(Adat, Budaya, Ciri Khas, upacara adat, Tradisi, )
***)berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar