Kamis, 18 Juni 2015

UPACARA TUMPEK LANDEP BALI


Sebuah hari yang istimewa bagi seniman tabuh dan tari Bali Secara umum perayaan Tumpek Landep memiliki makna umat Hindu memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Pasupati agar segala unsur senjata dapat bermanfaat dan memberikan arti penting bagi kehidupan manusia. Senjata ini dapat berupa senjata-senjata dalam arti sebenarnya seperti keris, pedang, tombak, pisau, sabit, cangkul, blakas, dll, dan dapat berupa buah karya manusia yaitu hasil teknologi seperti kendaraan, komputer, alat-alat elektronik, atau peralatan maupun benda-benda lainnya yang mengandung unsur logam dan dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh kesejahteraan lahir batin.
Namun bagi kami para seniman tari dan tabuh senjata-senjata ini berupa instrumen-instrumen gamelan dan perlengkapannya, gelungan tari, property tari, keris, tombak, dan lain-lain. Perayaan hari Tumpek Landep bagi para seniman tari tabuh juga sering disebut otonan gamelan. Sebagaimana halnya manusia yang harus bersih secara jasmani sebelum melaksanakan upacara ngotonin, begitu juga akan sarana-sarana gamelan ini.
Sudah merupakan tradisi turun temurun, menjelang hari Tumpek Landep yang kali ini jatuh pada 13 Maret 2010.  Sekaa Gong Genta Bhuana Sari memiliki dua jenis barungan gamelan, yaitu satu barungan gamelan Gong Kebyar, dan satu barungan gamelan Gong Gede Saih Pitu. Seluruh gamelan ini dilepas dan dibersihkan bumbungnya, pelawahnya, dan sampai pada bagian logamnya. Satu-persatu gamelan dibersihkan, dan setelah bersih, dirangkaikan kembali dengan jangat (tali gamelan) yang baru. Agar sarana gamelan ini tampak baru, bersih, bersinar, hingga siap diupacarai.
Selain bersih secara fisik, juga memiliki makna bahwa, saat diupacara pada Tumpek Landep secara jiwa raga, sekaa tersebut sudah siap untuk memulai lembaran baru, agar diberikan inspirasi dan spirit baru dalam berkesenian, dan memiliki taksu sehingga dewa kesenian bisa selalu menyertai setiap kegiatan berkesenian yang dilakukan oleh Sanggar Genta Bhuana Sari Peliatan ini.

Pada saat puncak acara, disiapkanlah semua sarana baik sarana upacara, sarana berkesenian seperti gamelan, gelungan, senjata tari, barong, dan rangda. Bahkan ada juga beberapa diantara anggota sekaa baik penari maupun penabuh yang mengupacarai alat gamelan atau sarana tari miliknya sendiri yang dibawanya langsung dari rumah untuk diupacarai secara bersamaan, seperti kendang, suling, rebab, gelungan tari, bunga mas, dan alat-alat berkesenian lainnya.
(Adat, Budaya, upacara adat,  Tradisi, Ciri Khas,  )

0 komentar:

Posting Komentar