Budaya &
Tradisi. Atraksi Mekepung di Jembrana Bali dikembangkan
pertama kali sekitar tahun 1930 dengan joki berpakaian seperti prajurit istana.
Mereka bertelanjang kaki, mengenakan gaun kepala, syal, rompi, dan celana
panjang dengan pedang yang dibungkus kain bermotif kotak-kotak di pinggang.
Karena pakaian joki yang dikenakan selalu kotor setelah mekepung di sawah
berlumpur, maka mereka pindah ke jalan tanah dekat sawah.
Mekepung juga berarti kejar-kejaran, inspirasi berasal dari kegiatan petani
pengolahan sawah mereka sebelum mereka menanam benih padi yang bajak lahan
basah ke dalam lumpur dengan menggunakan
bajak tradisional.Bajak ditarik oleh dua ekor kerbau, kerbau mengenakan
alat dekoratif seperti lonceng kayu, sehingga ketika kerbau berjalan menarik bajak
akan terdengar suara
seperti irama musik. Budaya & Tradisi i makepung ini
sangat populer di Jembaran, di bagian barat Pulau Bali.
*) Mekepung sebagai salah satu tradisi khas dan
kegemaran masyarakat Kabupaten Jembrana sampai saat ini;
*) Aset pariwisata yang setrategis dan potensial
untuk dilestarikan dan dikembangkan, karena daya tarik dan keunikannya yang
tiada duanya di Bali dan bahkan di tingkat nasional dan internasional.
serta sebagai ajang promosi Pariwisata Kabupaten Jembrana pada khususnya dan
Bali pada umumnya;
*) Pelaksanaan lomba mekepung juga diharapkan
dapat memberikan dampak positif terhadap sektor lain seperti pertanian dan
peternakan, karena dengan adanya tradisi Mekepung, terbukti mampu mencegah
terjadinya alih fungsi lahan pertanian, dan di sisi lain masyarakat merasa
terpacu untuk memelihara karbau secara intensif guna bisa ikut berpartisipasi
dalam lomba mekepung yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun.
Tradisi warisan
budaya yang khas dan meriah di Kabupaten Jembrana Bali yang dilestarikan sampai
saat ini
Sumber : seni tradisionalbali.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar