Rabu, 12 November 2014

BUDAYA & TRADISI MEKEPUNG DI BALI

 BUDAYA & TRADISI  MEKEPUNG  DI  BALI

Budaya & Tradisi.   Atraksi Mekepung di Jembrana Bali dikembangkan pertama kali sekitar tahun 1930 dengan joki berpakaian seperti prajurit istana. Mereka bertelanjang kaki, mengenakan gaun kepala, syal, rompi, dan celana panjang dengan pedang yang dibungkus kain bermotif kotak-kotak di pinggang. Karena pakaian joki yang dikenakan selalu kotor setelah mekepung di sawah berlumpur, maka mereka pindah ke jalan tanah dekat sawah.
Mekepung juga berarti kejar-kejaran, inspirasi berasal dari kegiatan petani pengolahan sawah mereka sebelum mereka menanam benih padi yang bajak lahan basah ke dalam lumpur dengan menggunakan  bajak tradisional.Bajak ditarik oleh dua ekor kerbau, kerbau mengenakan alat dekoratif seperti lonceng kayu, sehingga ketika kerbau berjalan menarik bajak akan  terdengar  suara  seperti  irama  musik. Budaya & Tradisi i makepung ini sangat populer di Jembaran, di bagian barat Pulau Bali.
*)  Mekepung sebagai salah satu tradisi khas dan kegemaran masyarakat Kabupaten Jembrana sampai saat ini;
*)  Aset pariwisata yang setrategis dan potensial untuk dilestarikan dan dikembangkan, karena daya tarik dan keunikannya yang tiada duanya di Bali dan bahkan di tingkat nasional dan internasional.  serta sebagai ajang promosi Pariwisata Kabupaten Jembrana pada khususnya dan Bali pada umumnya;
*)  Pelaksanaan lomba mekepung juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap sektor lain seperti pertanian dan peternakan, karena dengan adanya tradisi Mekepung, terbukti mampu mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian, dan di sisi lain masyarakat merasa terpacu untuk memelihara karbau secara intensif guna bisa ikut berpartisipasi dalam lomba mekepung yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun.
Tradisi warisan budaya yang khas dan meriah di Kabupaten Jembrana Bali yang dilestarikan sampai saat ini


Sumber : seni tradisionalbali.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar