Minggu, 22 Maret 2015

UPACARA ADAT ADU KERBAU TANA TORAJA


Mapasilaga Tedong yang mempunyai arti Adu Kerbau, tapi kerbau yang diadu disini bukanlah Kerbau sembarangan, melainkan ada tiga jenis. Yang pertama yaitu kerbau bule atau kerbau albino, kerbau lumpur (Bubalus bubalis) yang hanya ada di Tana Toraja, kerbau Salepo yang punya bercak hitam dipunggung, dan Lontong Boke yang memiliki punggung berwarna hitam.
Mapasilaga Tedong sendiri hanya akan diselenggarakan dalam sebuah rangkain upacara Rambu Solo, yaitu upacara pemakaman yang sudah meninggal beberapa tahun sebelumya. 
Sebelum acara Mapasilaga Tedong dimulai, Kerbau yang akan ditandingkan, akan diarak dulu keliling kampung bersamaan dengan pemakaman seorang wanita dari keluarga yang berduka. Kemudian beberapa wanita menumbuk padi yang di wadahkan didalam lesung, untuk menciptakan suara tradisional.
Kemudian, pihak yang menyelenggarakan Mapasilaga Tedong harus memberikan daging babi bakar, rokok, dan tuak, kepada pemandu kerbau dan para tamu. Untuk arena adu, harus ditempatkan disebuah sawah yang luas dan berlumpur atau direrumputan.
Kemudian, pihak yang menyelenggarakan Mapasilaga Tedong harus memberikan daging babi bakar, rokok, dan tuak, kepada pemandu kerbau dan para tamu. Untuk arena adu, harus ditempatkan disebuah sawah yang luas dan berlumpur atau direrumputan. Kerbau yang dinyatakan kalah adalah kerbau yang berlari dari arena Mapasilaga Tedong.

Selain itu, saat Mapasilaga Tedong sedang berjalan, akan ada lagi prosesi lain yaitu pemotongan Kerbau ala Toraja yaitu Ma’tinggoro Tedong. Ini adalah prosesi tebas kerbau dengan sebuah parang, yang dilakukan hanya satu kali tebasan saja.    (upacara adat,Ciri Khas, Budaya, Tradisi, )

0 komentar:

Posting Komentar