Mapasilaga Tedong yang mempunyai arti Adu Kerbau, tapi
kerbau yang diadu disini bukanlah Kerbau sembarangan, melainkan ada tiga jenis.
Yang pertama yaitu kerbau bule atau kerbau albino, kerbau lumpur (Bubalus
bubalis) yang hanya ada di Tana Toraja, kerbau Salepo yang punya bercak hitam
dipunggung, dan Lontong Boke yang memiliki punggung berwarna hitam.
Mapasilaga Tedong sendiri hanya akan diselenggarakan dalam sebuah rangkain upacara Rambu Solo, yaitu upacara pemakaman yang sudah meninggal beberapa tahun sebelumya.
Mapasilaga Tedong sendiri hanya akan diselenggarakan dalam sebuah rangkain upacara Rambu Solo, yaitu upacara pemakaman yang sudah meninggal beberapa tahun sebelumya.
Sebelum acara Mapasilaga Tedong dimulai, Kerbau yang akan
ditandingkan, akan diarak dulu keliling kampung bersamaan dengan pemakaman
seorang wanita dari keluarga yang berduka. Kemudian beberapa wanita menumbuk
padi yang di wadahkan didalam lesung, untuk menciptakan suara tradisional.
Kemudian, pihak yang menyelenggarakan Mapasilaga Tedong
harus memberikan daging babi bakar, rokok, dan tuak, kepada pemandu kerbau dan
para tamu. Untuk arena adu, harus ditempatkan disebuah sawah yang luas dan
berlumpur atau direrumputan.
Kemudian, pihak yang menyelenggarakan Mapasilaga Tedong
harus memberikan daging babi bakar, rokok, dan tuak, kepada pemandu kerbau dan
para tamu. Untuk arena adu, harus ditempatkan disebuah sawah yang luas dan
berlumpur atau direrumputan. Kerbau yang dinyatakan kalah adalah kerbau yang
berlari dari arena Mapasilaga Tedong.
Selain itu, saat Mapasilaga Tedong sedang berjalan, akan
ada lagi prosesi lain yaitu pemotongan Kerbau ala Toraja yaitu Ma’tinggoro
Tedong. Ini adalah prosesi tebas kerbau dengan sebuah parang, yang dilakukan
hanya satu kali tebasan saja. (upacara adat,Ciri Khas, Budaya, Tradisi, )
0 komentar:
Posting Komentar