Minggu, 28 Juni 2015

NGALAPIN “UPACARA SYUKURAN PANEN

Sebagai bentuk rasa syukur atas telah tibanya panen raya bagi petani, khususnya bagi masyarakat ummat Hindu-Bali di Lombok dilakukan upacara adat “Ngalapin”. Upacara Ngalapin ini sendiri dilakukan serangkaian panen raya padi bibit unggul “Bestari” yang merupakan bibit hasil produk dari temuan penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Indonesia, di area Kelompok Tani Kembang Sari, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.
Upacara Ngalapin ini merupakan upacara tradisonal khususnya ummat Hindu-Bali yang ada di Pulau Lombok. Latar belakang budaya dan letak geografis yang berdekatan antara Pulau Bali dan Pulau Lombok telah melahirkan persamaan adat dan budaya keseharian masyarakatnya hyang tidak jauh beda bahkan terdapat kesamaan dalam hal traadisi dan Budaya.
Yang menarik slogan yang menyebutkan, “Jika di Lombok anda bisa melihat Bali, tapi sebaliknya di Bali anda tak bisa melihat Lombok”. Perumpaan tersebut ada benarnya, mengingat di Lombok suku kedua terbesar adalah suku Bali, yang mana dalam adat dan tradisi dan budaya lainnya bisa dilihat langsung di Pulau Lombok yang dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid.
Upacara Ngalapin merupakan wujud dan cerminan rasa syukur kepada Sang Hyang Dewi Laksmi yang merupakan dewa kemakmuran mereka, atas hasil panen masyarakat petani yang diperoleh. Upacara ini juga sekaligus dimaknai agar hasil panen berikutnya bisa mendapatkan hasil yang melimpah, melebihi dari hasil panen sebelumnya.
Upacara Ngalapin ini dipimpin oleh Jero Mangku Jaya seraya. Dalam pelaksanaan upacara Ngalapin ini diiringi bunyi-bunyian tetabuhan gamelan Bali yang terbuat dari gerantangan bamboo dengan suara yang mendayu-dayu seiring dengan tiupan angin semilir yang berhembus di persawahan petani. “Kita berharap agar tradisi ini jangan sampai ditinggal oleh generasi berikutnya, karena upacara ini merupakan tekad rasa syukur kita kepada Dewa Kemakmuran yang telah memberikan hasil pertanian yang melimpah,” demikian Jero Mangku Jaya sderaya.
(Adat, Budaya, Ciri Khas, Karakter. Tradisi, upacara adat, )


0 komentar:

Posting Komentar