Tradisi Palang Pintu
merupakan salah satu tradisi yang menjadi identitas masyarakat Betawi Di
Jakarta. Tradisi ini menjadi bagian dari Budaya Betawi dalam prosesi upacara pernikahan adat
Betawi sejak zaman nenek moyang.Perpaduan silat dan seni pantun yang jenaka
menjadi hal yang dominan dalam tradisi Palang Pintu. Adu
silat adalah salah satu adegan yang selalu muncul pada kesenian Palang Pintu.
Telah kita
ketahui bersama bahwa Perkawinan adalah
salah satu perjalanan manusia yang dianggap sakral. Oleh sebab itu bagi masyarakat
Betawi. Saking sakralnya, maka ada beberapa prosesi yang harus dilalui kedua
mempelai menjelang pernikahannya. Salah satunya adalah Tradisi Palang Pintu.
Upacara
pernikahan diawali dengan arak-arakkan calon pengantin pria menuju ke rumah
calon istrinya. Dalam arak-arakan itu, selain iringan rebana ketimpring juga
diikuti barisan sejumlah kerabat yang membawa sejumlah seserahan mulai dari
roti buaya yang melambangkan kesetiaan abadi, sayur-mayur, uang, jajanan khas
Betawi, dan pakaian.
Selain itu, perlengkapan
kamar pengantin yang berat seperti tempat tidur serta lemari juga dibawa dalam
prosesi arak-arakkan. Tradisi Palang Pintu ini merupakan pelengkap saat
pengantin pria yang disebut “tuan raja mude” hendak memasuki rumah pengantin
wanita atau “tuan putri”. Nah, saat hendak masuk kediaman pengantin putri
itulah, pihak pengantin wanita akan menghadang.
***) berbagai sumber
***) berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar