Di dusun Pajimatan desa Girirejo kecamatan
Imogiri dibagian depan terdapat empat enceh atau gentong atau padhasan yang
konon sebagai tempat berwudlu para pendiri Mataram. Pada setiap tanggal satu
bulan suro atau muharram atau pada hari yang bertepatan dengan hari jum’at
kliwon pada bulan muharram tersebut selalu dilakukan pengurasan padhasan atau
gentong atau lebih sering disebut enceh. Upacara tersebut terkenal dengan
tradisi nguras enceh. Ada empat enceh yang masing masing diberi nama Nyai Siyem
yang berasal dari Siam, Kyai Mendung dari Turki, Kyai Danumaya dari Aceh dan
Nyai Danumurti dari Palembang keempat enceh ini merupakan persembahan dari
kerajaan sahabat kepada Sultan Agung. Diyakini bahwa air dalam enceh-enceh
tersebut berkhasiat baik untuk kesuksesan, kesembuhan.
Upacara ini di awali dengan adanya kirab budaya, yakni
dengan membawa kirab peralatan untuk nguras yang berupa siwur atau gayung yang
terbuat dari tempurung kelapa mulai dari kecamatan Imogiri menuju komplek makam
raja raja imogiri sebagai tempat peristirahatan terakhir raja kasunanan
Solomaupun Raja Kasultanan Yogyakarta, Kegiatan ini dimeriahkan
dengan berbagai kegiatan seni yakni berupa kesenian tradisional.Dilanjutkan
dengan kenduri bersama yang dipimpin oleh sesepuh puralaya Imogiri. Seusainya
kenduri dilanjutkan dengan pencucian empat enceh yang ada. Berbagai sesaji
melengkapi upacara nguras enceh tersebut yakni berupa pisang, nasi, bunga mawar
dan melati serta kemenyan. Sedangkan air diambil dari sendang bekung yang
letaknya kurang lebih 2 km dari tempat berlangsungnya upacara.
Peristiwa ini sangat ditunggu tunggu oleh masyarakat hal
ini terbukti dengan mebludaknya
pengunjung setiap kali event ini digelar. Mereka pada dasarnya ingin
memperebutkan luberan air untuk mencuci keempat enceh tersebut. Hal ini
didasari atas kepercayaan mereka dimana air tersebut jika diminum akan
mendatangkan berkah baik sebagai penyembuh penyakit maupun sebagai pendatang
rejeki. Dan ada sebagian masyarakat yang lain air enceh tersebut memiliki
kandunagn air zam-zam.
(Adat, Budaya, Ciri Khas, upacara adat, Tradisi, )
0 komentar:
Posting Komentar