Ciri & identitas Pulau
Bali adalah suatu pulau dengan penduduk yang mayoritas beragama Hindu. Pemujaan
terhadap dewa yang dilakukan masyarakat Bali telah dilakukan sejak ratusan
tahun silam. Setiap pura yang dibangun memiliki suatu ciri khas & identitas
tersendiri, yang membuatnya nampak istimewa. Salah satu bentuk ciri khas
tersebut adalah ukirannya. Di daerah Bali Utara, anda dapat mengagumi ukiran
khas Bali Utara di Pura Beji.
Pura Beji merupakan pura
subak yang dibangun sekitar abad 15 pada zaman kerajaan majapahit. Tujuan
pembangunannya tak lain adalah untuk memuka Dewi Sri, yang dipercaya masyarakat
Bali sebagai dewi kesuburan lahan dan dapat menganugerahkan hasil panen yang
baik.
Pura beji terletak di desa
Sangsit, kecamatan Sawan, kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 9 Km dari pusat
kota Singaraja. Jika berangkat dari Singaraja, anda harus menuju ke arah timur
dari objek wisata pelabuhan Buleleng, sampai anda tiba di simpang 4 pasar
tradisional desa Sangsit. Kemudian, petunujuk jalan yang menuju arah
perkampungan bahari pinggir pantai di bagian utara, akan membantu anda untuk
menemukannya. Jika berangkat dari bandara ngurah rai, kira-kira dibutuhkan
waktu sekitar 150 menit untuk mencapai objek ini.
Pura Beji dapat diacapai
dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat. Fasilitas
parkir yang disediakan adalah berupa lapangan luas, yang cukup untuk parkir
beberapa unit mobil ataupun motor.
Dimana peraturan yang ada
sudah merupakan budaya & tradisi bagi masyarakat Bali yang harus dihormati
dan dijunjung tinggi. Oleh sebab itu untuk dapat masuk ke Pura Beji, secara umum sama
seperti peraturan memasuki pura di Bali, yaitu harus menggunakan pakaian sopan
dan jika terdapat perempuan yang datang bulan tidak diperbolehkan masuk areal
pura. Jika anda tidak membawa kain (kamen) dan selendang, maka di depan pintu
masuk telah disediakan penyewaan kamen. Tarif yang dipatok untuk selembar kamen
tidak pasti. Karena wisatawan dipersilahkan membayar sukarela sebagai bentuk
donasi untuk membangun fasilitas wisata yang lebih baik.
Pura beji dibangun dari
batu pasir tua berawarna merah muda. Salah satu daya tarik utamanya adalah
ukiran khas Bali Utara, berupa tumbuhan-tumbuhan menjalar yang dilengkapi
dengan bunga mekar. Ukiran tersebut memenuhi hampir seluruh bagian pura,
sehingga memberikan kesan seakan tak ada bagian yang tak dihiasi oleh ukiran
tersebut. Tak hanya ukiran, dinding-dindingnya pun didekorasi juga dengan
berbagai patung bhuta kala, naga, serta beberapa relief yang berkaitan dengan
kehidupan agraris masyarakat. Keunikan lain yang dapat anda temukan adalah
keberadaan dua patung musisi belanda yang terletak di pintu keluar.
Walaupun tak terlalu
dikenal wisatawan, biasanya pemandu wisata yang mengajak tamunya tour melewati daerah Bali Utara, akan
menyempatkan waktu untuk mengajak tamunya mengagumi ukiran khas Buleleng di
Pura Beji. Karena, gaya ukiran khas tersebut dipercaya hanya dapat ditemukan di
Bali utara, dan salah satu pura di bali yang menyajikan keindahan ukiran
tersebut adalah pura beji.
Pada bagian dalam anda
dapat melihat sebuah halaman luas yang dilapisi rerumputan hijau dan juga pohon
kamboja tua yang masih aktif berbunga hingga kini.
Waktu mungkin dapat
berjalan tanpa terasa. Tapi, hal itu tak akan membuat budaya dan kepercayaan
masyarakat Bali luntur begitu saja. Hal itulah yang membuat Bali dikagumi oleh
dunia. Jika anda berwisata ataupun hanya sekedar melintasi daerah Bali Utara,
sempatkanlah mata anda mengagumi ciri
khas dan identitas Bali Utara di
Pura Beji.
www.esptikabaliutaara.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar