Minggu, 16 November 2014

CIRI KHAS & IDENTITAS PURA BEJI BALI


Ciri & identitas Pulau Bali adalah suatu pulau dengan penduduk yang mayoritas beragama Hindu. Pemujaan terhadap dewa yang dilakukan masyarakat Bali telah dilakukan sejak ratusan tahun silam. Setiap pura yang dibangun memiliki suatu ciri khas & identitas tersendiri, yang membuatnya nampak istimewa. Salah satu bentuk ciri khas tersebut adalah ukirannya. Di daerah Bali Utara, anda dapat mengagumi ukiran khas Bali Utara di Pura Beji.
Pura Beji merupakan pura subak yang dibangun sekitar abad 15 pada zaman kerajaan majapahit. Tujuan pembangunannya tak lain adalah untuk memuka Dewi Sri, yang dipercaya masyarakat Bali sebagai dewi kesuburan lahan dan dapat menganugerahkan hasil panen yang baik.
Pura beji terletak di desa Sangsit, kecamatan Sawan, kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 9 Km dari pusat kota Singaraja. Jika berangkat dari Singaraja, anda harus menuju ke arah timur dari objek wisata pelabuhan Buleleng, sampai anda tiba di simpang 4 pasar tradisional desa Sangsit. Kemudian, petunujuk jalan yang menuju arah perkampungan bahari pinggir pantai di bagian utara, akan membantu anda untuk menemukannya. Jika berangkat dari bandara ngurah rai, kira-kira dibutuhkan waktu sekitar 150 menit untuk mencapai objek ini.
Pura Beji dapat diacapai dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat. Fasilitas parkir yang disediakan adalah berupa lapangan luas, yang cukup untuk parkir beberapa unit mobil ataupun motor.
Dimana peraturan yang ada sudah merupakan budaya & tradisi bagi masyarakat Bali yang harus dihormati dan dijunjung tinggi. Oleh sebab itu  untuk  dapat masuk ke Pura Beji, secara umum sama seperti peraturan memasuki pura di Bali, yaitu harus menggunakan pakaian sopan dan jika terdapat perempuan yang datang bulan tidak diperbolehkan masuk areal pura. Jika anda tidak membawa kain (kamen) dan selendang, maka di depan pintu masuk telah disediakan penyewaan kamen. Tarif yang dipatok untuk selembar kamen tidak pasti. Karena wisatawan dipersilahkan membayar sukarela sebagai bentuk donasi untuk membangun fasilitas wisata yang lebih baik.
Pura beji dibangun dari batu pasir tua berawarna merah muda. Salah satu daya tarik utamanya adalah ukiran khas Bali Utara, berupa tumbuhan-tumbuhan menjalar yang dilengkapi dengan bunga mekar. Ukiran tersebut memenuhi hampir seluruh bagian pura, sehingga memberikan kesan seakan tak ada bagian yang tak dihiasi oleh ukiran tersebut. Tak hanya ukiran, dinding-dindingnya pun didekorasi juga dengan berbagai patung bhuta kala, naga, serta beberapa relief yang berkaitan dengan kehidupan agraris masyarakat. Keunikan lain yang dapat anda temukan adalah keberadaan dua patung musisi belanda yang terletak di pintu keluar.
Walaupun tak terlalu dikenal wisatawan, biasanya pemandu wisata yang mengajak tamunya tour melewati daerah Bali Utara, akan menyempatkan waktu untuk mengajak tamunya mengagumi ukiran khas Buleleng di Pura Beji. Karena, gaya ukiran khas tersebut dipercaya hanya dapat ditemukan di Bali utara, dan salah satu pura di bali yang menyajikan keindahan ukiran tersebut adalah pura beji.
Pada bagian dalam anda dapat melihat sebuah halaman luas yang dilapisi rerumputan hijau dan juga pohon kamboja tua yang masih aktif berbunga hingga kini.
Waktu mungkin dapat berjalan tanpa terasa. Tapi, hal itu tak akan membuat budaya dan kepercayaan masyarakat Bali luntur begitu saja. Hal itulah yang membuat Bali dikagumi oleh dunia. Jika anda berwisata ataupun hanya sekedar melintasi daerah Bali Utara, sempatkanlah mata anda mengagumi ciri  khas dan identitas  Bali Utara di Pura Beji.

www.esptikabaliutaara.wordpress.com


0 komentar:

Posting Komentar