Minggu, 21 Desember 2014

Minuman Warisan Leluhur


Budaya & tradisi. Berdasarkan hasil Riset Tanaman Obat dan Jamu (Ristoja) 2012 terhadap 209 etnis  (20persen) dari total 1.068 etnis di 26 provinsi di Indonesia, di 26 provinsi di Indonesia, terdata ada sekitar 19.600 tumbuhan obat dan 15.500 ramuan yang memasyarakt. Dari temuan tersebut, tampak jelas bahwa jamu tak hanya ada di Pulau Jawa. Jika ditelisik lebih lanjut, jumlah tanaman herbal yang diramu tersebut tentu akan lebih banyak lagi variasinya.
Jamu sudah lama menjadi budaya & tradisi turun-temurun di Indonesia. Masyarakat dari sabang hingga Merauke memiliki jamu khasnya masing-masing. “Tiap suku dan wilayah geografis memiliki kearifan lokalnya tersendiri,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama SpP MARS.
Tjandra merangkum ada sekitar 20 tumbuhan obat yang jama digunakan oleh sekitar 100 suku di Indonesia. Beberapa di antaranya ialah kunyit, sirih, bawang putih, jeruk nipis, pinang, mengkudu, kelapa, sosor bebek, sembung baju biji, jahe, kumis kucing, kencur dan sirsak. “di Indonesia            ada    jamu yang cukup dikeal luas, yakni jamu madura, bali dengan loloh, dan oukup dari Sumatera Utara, ucapnya.
Budaya dan tradisi kesedian jamu memang sangat beragam. Ada yang diminum dalam bentuk sirup, seduhan (bubuk), rebusan (simplisia), tablet, pil, dan ekstrak dalam kapsul. Ada juga yang diaplikasikan ke  permukaan kulit, misalnya, ramuan untuk luka baru, pilis (rempah yang ditempel di pelipis), mandi dengan daun mindi untuk meredakan rasa gatal pada kulit. Ada juga jamu luar (topical), seperti minyak gosok, aroma terapi serta olesan untuk mengempeskan bentor dan mengusir gatal akibat gigitan nyamuk dan serangga lain.
Setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda dalam mengomsusi jamu. Sebagian lebih menyukai jamu yang praktis diminum, mudah dibawa, dan rasa yang enak, “namun sebagian masyarakat memilih jamu yang mantap, yakni jamu yang memiliki rasa pahit, ujar Tjandra.

***)qommarria rostanti

0 komentar:

Posting Komentar