Kabupaten Tana Toraja adalah kabupaten di provinsi
Sulawesi Selatan. Ibu kota kabupaten ini adalah Makale. Suku Toraja yang
mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih
menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias.
Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan.
Budaya & tradisi. Tana toraja
terbagi dalan sistem federasi pemerintahan adat dalam lima wilayah yakni :
Makale, Sangala, Mengkedek, Rentepao, dan Toraja Barat. Di tiga daerah pertama,
para strata bangsawan penyandang tampuk kekuasaan disebut Puang. Dalam sistim
pemerintahan adat ini, hanya bangsawan yang dapat menjadi pemimpin. Sedangakan,
Rentepao yang dipimpin parangi dan
Toraja Barat oleh ma’dika mereka yang berasal
dari kalangan bawah dapat menduduki posisi pimpinan. “Kasta tertinggi
itu ada Tana Bulaan, runut ke bawah, Kasta Tana Bassi, Tana Karurung, dan Tana’Kua-kua.”
Kata Frederik Buntang Rombelayuk, sesepuh Suku Toraja.
Rumah-rumah di sepanjang jalan toraja memiliki atap seperti tanduk kerbau yang melengkung. Seorang pemerhati adat
Toraja, Joni Lisungan, menjelaskan “itu bukan rumah kami menyebutkan tongkonan,” ujarnya. Tongkonan berasal dari kata dalam bahasa
Suku Tana Toraja, tongkon yang artinya duduk bersama-sama. Bangunan yang
terbuat dari kayu dengan gaya rumah panggung ini digunakan masyarakat adat
sebagai tempt melakukan diskusi sosial.
Sekalipun ringan isu diskusinya, para sesepuh Tana Toraja tak akan
merundingkannya di warung kopi tapi di tongkonan.
Menurut Joni, masyarakat Toraja percaya bahwa
tongkonan dibangun pertama kali di surga. Dari kisah tongkonan ini
pulalah, norma, adat, dan nilai Suku Toraja asli terbentuk.
Masyarakat Suku Toraja percaya bahwa mereka berasal dari
surga tempat semua keindahan bermula. Ketika leluhur Suku Toraja turun ke bumi, mereka mencoba
membangun rumah yang sama seperti si surga.
Budaya & tradisi. Ragam upacara
besar dengan diisi persembahan puluhan kerbau atau tedong, babi, dan ayam pun
digelar seiring degan pembangunan Tongkonan.
Tujuannya sebagai sebagai bentuk permintaan izin kepada Sang Mahakuasa agar
bangunan surga boleh didirikan di dunia. Disinilah, apa peristiwa yang dirasa
Suku Toraja penting dan wajib diadakan upacara guna mendapatkan restu Ilahi. Dan
dalam setiap upacara, harus ada tedong
bonga (kerbau belang) yang disembelih.” Kata Joni.
Kerbau bagi bagi masyarakat Toraja
adalah hewan mewah yang menyimpan banyak daging sebagai asupan makanan. Maka tak
heran di setiap upacara adat kerbau menjadi simbol status kemakmuran sebuah
keluarga.
Keluarga mana yang bisa mempersembahkan banya kerbau dalam upacara adat
maka mereka dianggap sebagai bangsawan. Atas status sosialnya ini, mereka layak menduduki strata tertinggi di
sistem adat Toraja.
***) berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar