Minggu, 03 Mei 2015

UPACARA ADAT TUK SI BEDUG SLEMAN YOGJAKARTA

Desa Wisata Budaya Mranggen, Margodadi, Seyegan, Sleman, Yogyakarta.
Berupa prosesi kirab arak-arakan yang diikuti oleh rombongan iringan musik dan beberapa gunungan. Acara ini diselenggarakan dilaksanakan pada hari Jumat Pahing di bulan Jumadil Akhir untuk menghormati perjalanan Sunan Kalijaga yang berhenti di bawah pohon besar untuk beristirahat pada siang hari. Pada Waktu itu Sunan Kalijaga akan melaksanakan sholat jumat (tepatnya pada jumat pahing), akan tetapi Beliau tidak mendapatkan air untuk berwudhu. Maka dengan meminta pertolongan kepada Allah SWT Sunan Kalijaga menancapkan tongkatnya kedalam tanah. Dari tancapan tongkat tersebut, memancarlah air yang sampai saat ini tidak pernah kering dan kemudiandiberi nama Tuk Si bedug.
Upacara tuk sibedug yang diselenggarakan pada setiap Jumat Pahing di bulan Maulud (Jawa), menggambarkan perjalanan Sunan Kalijaga ketika menyiarkan agama Islam di Pulau Jawa. Upacara ini dimulai pada pukul 14.00 WIB dari balai desa Margodadi menuju petilasan Sunan Kalijaga di dusun Grogol dan Tuk Si Bedug.
Makna nilai‑nilai luhur yang terkandung adalah ketauladanan, perjuangan dan sebagai budayawan. Untuk lebih jelasnya ikuti uraian dibawah ini.

a. Nilai luhur ketauladanan
Kanjeng Sunan Kalijaga memberikan contoh dan ketauladanan kepada warga masyarakat untuk mengikuti jejaknya menyebarkan agama Islam (syiar agama Islam) ke seluruh pelosok tanah air. Berkat ketekunan dan kegigihan Sunan Kalijaga segala rintangan, hambatan dan tantangan dapat dilalui dengan baik dan aman, yang semua itu berkat dari kemurahan Allah SWT.

b. Nilai luhur semangat dan perjuangan
Pada saat perjalanan Kanjeng Sunan Kalijaga, transportasi dan komunikasi tidak selancar seperti saat ini. Kemana beliau menghendaki dijalaninya dengan jalan kaki, tidak mengenal lelah dan patah semangat, dengan tekun serta bersemangat untuk mendapat pengikut dan tersebarnya agama Islam.

c. Nilai luhur Kesenian
Kanjeng Sunan Kalijaga sebagai Wali penutup dan tokoh ulama dengan syiar agama Islamnya, beliau juga seorang seniman dan budayawan. Untuk menyentuh hati para santri‑santrinya Kanjeng Sunan Kalijaga menyiarkan agama Islam dengan media kesenian terutama seni wayang Kulit. Selain mahir memainkan wayang kulit, beliau juga ahli dalam tata bahasa, tatah sungging dan ahli dalam garap gendhing. Banyak nasakah­ naskah kuno hasil ciptaan Kanjeng Sunan Kahjaga, dan naskah serta ajaran yang tidak tersirat, salah satunya yang sampai sekarang ini masih dilaksanakan yaitu upacara sekaten yang dilaksanakan oleh Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat dan Surakarto Hadiningrat.

d. Tokoh upacara Tuk Si Bedug, lurah Margodadi,Seyegan.
Hal‑hal yang telah diwariskan berupa legenda yang berhubungan dengan seorang tokoh agama Islam yaitu, Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu dari 9 ( sembilan ) Wali atau lebih dikenal dengan Wali Sanga.
(Adat, Budaya, Ciri Khas, upacara adat, Tradisi, )

0 komentar:

Posting Komentar