Senin, 04 Mei 2015

UPACARA PASOLA NUSA TENGGARA BARAT

Dalam upacara tradisional Indonesia ini, akan ada dua kelompok yang melakukan “perang-perangan”. Setiap kelompok yang terdiri atas lebih dari 100 pemuda itu “berperang” dengan bersenjatakan tombak dari kayu yang ujungnya tumpul, dan juga mengenakan baju perang dalam adat mereka. Pada bulan Februari atau Maret setiap tahunnya, upacara ini akan digelar untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, agar panen mereka pada tahun itu bisa berhasil
Tradisi perang-perangan dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing ini bisa kita saksikan dengan mengunjungi Pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tradisi ini disebut dengan nama Pasola.
Nama Pasola berasal dari kata "sola" atau "hola", yang berarti lembing kayu yang dipakai untuk saling melempar. Acara melempar lembing kayu ini dilakukan para pemuda desa di Sumba dari atas kuda yang sedang dipacu kencang yang berlawanan arah.
Kabupaten Sumba Barat Daya, Propinsi Nusa Tenggara Timur mempunyai ritus Pasola yang sangat karakteristik dengan muatan sejarah yang sudah mentradisi. Pasola pertama digelar di Kodi kemudian di Wanokaka, Gaura dan Lamboya. Gelar pasola di daerah-daerah itu berbeda namun tetap dalam kurun waktu Pebruari dan Maret setiap tahun. Penanggalannya ditentukan oleh rato (tokoh adat yang berwenang).
Menyebut Pasola bagi masyarakat Kodi tidak bisa dilepaskan dari kisah kembara purba tiga bersaudara Ngongu Toumatutu, Yagi Waikareri, dan Ubu Dulla dari kampung Waiwuang (sebuah perkampungan adat di Wanokaka). Kisah yang kemudian melahirkan tokoh sentral Rabu Kaba. Dara purba inilah yang kemudian merangkaikan jalinan kawin mawin Waiwuang (Wanukaka) dengan Tossi (Kodi) dimana memeteraikan ritus, “Nyale dan Pasola” yang digelar mentradisi hingga kini.
Saat yang tepat untuk melihat Pasola sebenarnya datang 1 sampai dengan 2 hari dari hari H diadakan Pasola, karena sebelum hari H ada tradisi yang diadakan. Salah satunya adalah tradisi nyale yang merupakan puncak dari segala kegiatan untuk memulai pasola. Pasola, tradisi perang-perangan dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Sebelum Pasola dimulai biasanya diawali dengan pelaksanaan adat nyale. Adat nyale adalah salah satu upacara yang memanjatkan rasa syukur atas anugerah yang didapatkan, yang ditandai dengan datangnya musim panen dan cacing laut yang melimpah di pinggir pantai.
(Adat, Budaya, Ciri Khas, Karakter, upacara adat.Tradisi.Tokoh, Tradisi, )


***)berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar