Kesenian tari Singo Ulung adalah kesenian tradisional
dari Bondowoso. Kesenian ini awalnya di temukan oleh seseorang bernama Singo,
dari Blambangan dan memiliki istri dari desa Blimbing.
Singo dan istrinya adalah tokoh masyarakat yang turut
membangun desa Blimbing. Atas tanda baktinya itu, masyarakat mengangkatnya
sebagai Kepala Desa Blimbing. Dari situ pula awal terciptanya tari Singo Ulung
ini berasal, karena tarian ini selalu dibawakan saat upacara Bersih Desa
Blimbing.
Kesenian Singo Ulung adalah perpaduan dari seni tari
topeng dan ojung yang biasanya sebagai tradisi untuk meminta datangnya turun
hujan. Koloborasi kesenian tersebut dikemas dalam bentuk tari pertunjukan. Tari
Singo ulung dimainkan oleh dua orang dan diiringi musik tradisional khusus,
dengan menggunakan figur singo atau singa berwarna putih sebagai ikon utama
kesenian ini.
Dalam refleksi tarian Singo Ulung, biasanya dilakukan dua
orang, satu di depan untuk menggerakkan kepala Singo Ulung dan satu lagi di belakang
sebagai kaki. Dengan iringan gamelan khas Blimbing, penampilan Singo Ulung
sangat apresiatif dan atraktif.
Pementasannya dapat diklasifikasikan menjadi dua macam,
yaitu pementasan Singo Ulung dalam upacara bersih desa dan pementasan Singo
Ulung sebagai tontonan untuk umum. Pementasan Singo Ulung untuk bersih desa
dilakukan dengan persyaratan pementasan harus dilakukan di tempat
berlangsungnya upacara. Selain itu juga, waktunya harus tepat pada tanggal 15
Syaban. Demikian juga sesa- jennya harus lengkap, berupa nasi tumpeng, nasi
rasul, biddenggulu, lembur/degan, dudul, tetel jenang panca warna, dan ikan 9
macam. Untuk pementasan tontonan umum tidak perlu persyaratan khusus, seperti
tempat, waktu dan macam makanan yang disajikan.
(Adat, Budaya, upacara adat., Tradisi.Tokoh, Kesenian, tarian tradisional, )
0 komentar:
Posting Komentar