Jumat, 21 November 2014

BUDAYA & TRADISI MASYARAKAT BETAWI (JAKARTA)

 BUDAYA & TRADISI MASYARAKAT  BETAWI (JAKARTA)



Budaya & tradisi kesenian Ondel-ondel adalah pertunjukan rakyat yang sudah berabad-abad terdapat diJakarta dan sekitarnya,yang dewasa ini menjadi wilayah Betawi. Walaupunpertunjukan rakyat semacam itu terdapat pula dibeberapa tempat lain seperti diPriangan dikenal dengan sebutan Badawang, di Cirebon disebut Barongan Buncis dan di Bali disebut Barong Landung, tetapi ondelondel memiliki karakteristik yang sangat khas.
Budaya & tradisi Ondelondel tergolong salah satu bentuk teater tanpatutur, karena pada mulanya 
dijadikan personifikasi leluhur atau nenek moyang,pelindung keselamatan kampung dan seisinya.
dengan demikian dapat ianggap sebagai pembawa lakon atau cerita, sebagaimana halnya dengan
“bekakak” dalam upacara “potong bekakak” digunung gamping disebelahselatan kota Yogyakarta, yang diselenggarakan pada bulan sapar setiap tahun.
Konon, bentuk Ondel-ondel adalah personifikasi dari leluhur masyarakat Betawi yang senantiasa menjaga keturunannya dari gangguan roh halus. Tidak heran kalau bentuk Ondel-ondel jaman dulu berkesan sangat menyeramkan. Berbeda dengan ondel-ondel yang dapat dilihat saat ini, yang lebih berkesan seperti sepasang ibu-bapak.Meski terjadi pergeseran fungsi, unsur ritual tak sepenuhnya lepas dari tradisi Ondel-ondel. Pada proses pembuatan ondel-ondel dilakukan secara tertib, ada waktu khusus untuk membuat Ondel-ondel. Baik waktu membentuk wajahnya demikian pula ketika menganyam badannya dengan bambu.
Sebelum mulai membuat Ondel-ondel, biasanya disediakan sesajen yang berisi bubur merah putih, rujak-rujakan tujuh rupa, bunga-bungaan tujuh macam, asap kemenyan, dan sebagainya. Demikian pula ondel-ondel yang sudah jadi, biasa pula disediakan sesajen dan dibakari kemenyan, disertai mantera-mantera ditujukan kepada roh halus yang dianggap menunggui ondel-ondel tersebut. Sebelum dikeluarkan dari tempat penyimpanan, bila akan berangkat main, senantias diadakan ritual. Pembakaran kemenyan dilakukan oleh pimpinan rombongan, atau salah seorang yang dituakan. Menurut istilah setempat upacara demikian disebut ngukup. 
Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak tentu, tergantung dari masing-masing rombongan. Atau kelompok dalam acara ngarak ondel-ondel tesebut yaitu :
*). Musik Gambang Kromong, padamusik ini terdapat perbauran yang harmonis antara unsur priburni dengan unsur Cina, dalam bentuk orkes gambang kromong yang tampak pada alat-alat musiknya. Sebagian alat seperti gambang,kromong, kemor, kecrek, gendang, kempul dan gong adalah unsur pribumi, sedangkan sebagian lagi berupa alat musik gesek Cina yakni kongahyan, tehyan, dan skong. 
*). Musik Tanjidor, Pengaruh Eropa yang kuat pada salah satu bentuk musik rakyat Betawi, tampak jelas pada orkes tanjidor, yang biasa menggunakan klarinet, trombon, piston, trompet dan sebagainya. Alat-alat musik tiup yang sudah berumur lebih dari satu abad masih banyak digunakan oleh grup-grup tanjidor. Orkes tanjidor mulai timbul pada abad ke 18. VaIckenier, salah seorang Gubernur Jenderal Belanda pada jaman itu tercatat memiliki sebuah rombongan yang terdiri dari 15 orang pemain alat musik tiup, digabungkan dengan pemain gamelan, pesuling Cina dan penabuh tambur Turki, untuk memeriahkan berbagai pesta. Karena biasa dimainkan oleh budak-budak, orkes demikian itu dahulu disebut Slaven-orkes. Dewasa ini tanjidor sering ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu dan untuk memeriahkan arak-arakan.
*). Musik Tehyan adalah alat musik pengiring Ondel-ondel, Tak banyak orang yang mengenal alat musik tehyan. Keberadaan alat musik yang berasal dari negeri Cina Ini mulai langka. Cara bermainnya yang cukup sulit pun menyebabkan alat musik tehyan saat ini mulai ditinggalkan. Meski begitu, mungkin sebagian orang masih dapat menemukan tehyan yang digunakan saat pertunjukan kesenian ondel-ondel walau hanya sebagai pengisi suara saja.
Tehyan merupakan alat musik gesek berbentuk panjang dengan bagian bawah yang agak melebar. Jika diamati, alat musik ini mirip rangka manusia mulai bagian badan hingga bokong. Tangga nada dalam alat musik tchyan yang dlatonls. dalam permainannya lebih mengandalkan feeling atau perasaan. Itulah yang membuat alat musik Ini berbeda dengan alat musik lainnya.
Pada masa itu semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.

***) beberapa sumber.


0 komentar:

Posting Komentar